Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

RSS
Container Icon

MASALAH – MASALAH LINGKUNGAN GLOBAL

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan kita sehari – hari sering ditemukan berbagai masalah, mulai dari masalah sosial maupun masalah ekonomi. Selain itu, ada lagi masalah fisik, yaitu seperti masalah pencemaran lingkungan dengan segala dampak yang ditimbulkannya. Kecenderungan masalah pencemaran lingkungan akhir – akhir ini mengarah pada dua hal: pertama, pembuangan senyawa kimia tertentu yang semakin meningkat. Kedua, meningkatnya penggunaan bahan berbahaya beracun (B3) oleh berbagai kegiatan industri dengan pembuangan limbahnya ke lingkungan. Nah, dari kegiatan tersebut, menurut saya dapat menimbulkan masalah – masalah yang bersifat global seperti : pemanasan global, hujan asam (acid rain), menipisnya lapisan ozon dan sebagainya.

A. PEMANASAN GLOBAL
Atmosfer bumi tidak pernah lepas dari perubahan. Komposisi, suhu, dan kemampuan membersihkan diri selalu berfariasi sejak planet Bumi ini terbentuk. Tetapi, menurut saya semakin bertambahnya jumlah penduduk di bumi ini mengakibatkan Bumi mengalami penuaan yang lebih cepat. Dan aktifitas manusia di Bumi ini akan lebih cepat mengalami kenaikan suhu atau biasa disebut dengan pemanasan global (Global Warming). Pemanasan Global ini disebabkan dari peningkatan efek rumah kaca dan gas rumah kaca.
Sebenarnya, dalam keadaan normal Efek Kaca dibutuhkan. Dengan adanya efek rumah kaca, perbedaan suhu antara siang dan malam dibumi tidak jauh berbeda. Selain gas Carbon dioksida (CO2), yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas – gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca dan disebut gas rumah kaca.
Dampak Lingkungan Pemanasan Global
Selama era pra-industri, menurut perkiraan efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata –rata sekitar 10-50 C. Perkembangan ekonomi dunia memperkirakan konsumsi bahan bakar fosil akan terus meningkat. Dan menurut saya, apabila hal ini terus terjadi, kemungkinan di tahun 2030, peningkatan pemanasan global akan naik menjadi 20- 5,50 C.
Apa akibat dari kenaikan suhu tersebut?
Perubahan (kenaikan) suhu yang cepat akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang cepat. Hal ini mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya sehingga menyebabkan kurangnya penyerapan Carbon dioksida (CO2) di atmosfer. Pemanasan global menyebabkan cairnya gunung – gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Akibat perubahan iklim global, keseimbangan biologis di laut dapat meningkatkan jumlah ganggang di lautan. Beberapa jenis ganggang ini diketahui mengeluarkan racun yang membahayakan kehidupan laut dan dapat meracuni manusia yang memakan hasil laut tersebut. Jadi menurut saya peribadi, Perubahan iklim akibat dari pemanasan global tidak hanya berpengaruh buruk pada ekosistem, tetapi juga pada manusianya sendiri.

B. HUJAN ASAM (ACID RAIN)
Atmosfer dapat mengangkut berbagai zat pencemar ratusan kilometer jauhnya sebelum dijatuhkan ke permukaan bumi. Dalam perjalanan jarak jauh ini, atmosfer bertindak sebagai reactor kimia yang kompleks merubah zat tercemat setelah berinteraksi dengan substansi lain, uap air, dan energy matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida (SO) dan Nitrogen Oksida (NO) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan bereaksi dengan molekul – molekul uap air di atmosfer menjadi asam sulfat (H2SO4) dan Asam Nitrat (HNO3) yang selanjutnya turun ke permukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan hujan asam.

Menurut saya, Hujan Asam telah menimbulkan masalah besar di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Dampak negative dari hujan asam adalah selain rusaknya bangunan dan berkaratnya benda yang terbuat dari logam, hujan asam juga bisa menimbulkan pengasaman di danau dan sungai. Sehingga danau yang mengalami pengasaman tersebut tidak ada lagi kehidupan akuatik atau dikenal dengan “danau mati”. Hujan asam aadalah hujan dengan PH kurang dari 7 atau 6,5.

C. MENIPISNYA LAPISAN OZON
Ozon adalah bentuk Oksigen dengan tiga atom (O3). Ozon tersebar dalam stratosfer membentuk lapisan yang tebalnya kurang lebih 35 Km. Konsentrasi ozon dilapisan stratosfer bervariasi sesuai dengan ketinggian. Meskipun lapisan ozon sangat tipis, tapi itu cukup efisien untuk menyerap radikal jahat dari sinar ultraviolet sebelum sampai di bumi Radiasi ultraviolet dengan panjang gelombang pendek dikenal sebagai UV-C, yang sinarnya dapat mematikan makhluk hidup. Ultraviolet dengan panjang gelombang lebih panjang yaitu UV-A, relative kurang berbahaya dan hamper semuanya dapat menembus lapisan ozon. Janis lain yaitu UV-B, meskipun masih tetap berbahaya tapi kurang mematikan seperti sinar UV-C.
Kerusakan Lapisan Ozon
Lebih dari setengah abad lamanya dirasakan adanya kerusakan lapisan Ozon sehingga terjadi penipisan lapisan tersebut di stratosfer. Hal ini, teramati pada setiap musim semi di wilayah selatan bumi, suatu lubang terbuka pada lapisan dibagian atas ozon. Penipisan lapisan ozon ini juga telah dibuktikan oleh data satelit cuaca Nimbus 7 milik badab ruang angkasa Amerika Serikat (NASA) dan terdapat banyak bukti yang menyatakan bahwa penipisan lapisan ozon telah terjadi di seluruh dunia.
Apa Dampak Bolongnya Lapisan Ozon Pada Kesehatan dan Lingkungan
Radiasi UV-B yang dapat menembus lapisan ozon cukup berbahaya. Radiasi ini merusak materi genetic DNA dan merupakan penyebab utama kanker kulit. Selain menimbulkan kanker kulit, radiasi juga melemahkan kemampuan tubuh untuk mengatasinya dengan jalan menekan efisiensi system kekebalan, sehingga kanker menyebar luas. Untuk setiap penipisan 1% Ozon, radiasi ultraviolet yang sampai di permukaan bumi sebesar 2%. Ultraviolet jug dapat menyebabkan penyakit katarak mata. Rusaknya lapisan ozon juga berpengaruh pada kehidupan lain, yaitu pertanian dan dapat menimbulkan kerusakan sampai 20m dibawah permukaan air yang jernih.
Chloro Fluoro Carbon (CFC) Biang Keladi Kerusakan Lapisan Ozon
Telah terbukti bahwa CFC-lah yang bertanggung jawab atas terjadinya lubang di lapisan Ozon. CFC merupakan gas berwarna biru tua, stabil, tidak mudah terbakar. Sifat stabil dari CFC yang sangat bermanfaat inilah yang memberikannya peluang untuk merusak lapisan Ozon. CFC yang terdifusi ke stratosfer akan mengalami pemutusan ikatan kimianya oleh sinar UV-C menghasilkan khlor – khlor yang bebas bersifat sangat reaktif, kemudian mengikat sebuah atom oksigen dari molekul ozon (O3), sehingga merubah ozon tersebut menjadi oksigen biasa (O2).
Senyawa lainnya yang dapat merusak Ozon adalah Halon. Halon ini ternyata 10x lebih berbahaya daripada CFC untuk merusak ozon.
Penanggulangan Kerusakan Ozon
Menurut pendapat saya, seharusnya badan Kesehatan di setiap Negara lebih membatasi penggunaan CFC dalam aspek kehidupan apapun. Dan pemerintahan mendukung program badan kesehatan tersebut, dan bahkan memberikan sanksi yang begitu tegas demi terwujudnya perbaikan Ozon untuk menyelimuti atau melapisi Bumi dari bahaya sinar ultraviolet yang mematikan. Dengan dilakukannya hal tersebut secara berkesinambungan/bertahap. Bumi yang sudah tua ini akan beregenerasi dan dapat pulih kembali.

Reference : Dr.Rukaesih_Kimia Lingkungan_Andi_Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar