PENDAHULUAN
Kepuasan kerja merupakan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu
manusia dihabiskan di tempat kerja. Bayak faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan
kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi masing-masing karyawan.
Loyalitas adalah salah satu hal yang tidak dapat dibeli dengan
uang. Loyalitas hanya bisa didapatkan, namun tidak bisa dibeli.
Mendapatkan loyalitas dari seseorang bukanlah sesuatu pekerjaan yang
mudah untuk dilakukan.
Loyalitas
didefinisikan sebagai kesetiaaan pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga
dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan
imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ perusahaan tempat dia
meletakan loyalitasnya.
Kepuasan kerja merupakan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu
manusia dihabiskan di tempat kerja. Berikut ini beberapa pengertian kepuasan
kerja yang diambil dari beberapa sumber:
1. Kondisi menyenangkan atau secara
emosional positif yang berasal dari penilaian seseorang atas pekerjaannya atau
pengalaman kerjanya
2. Suatu perasaan positif tentang
pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya
3. Keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya
4. Hasil dari persepsi karyawan
mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Bayak faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam
peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi
masing-masing karyawan.
Faktor-faktor yang memberikan kepuasan adalah:
- Faktor
individual,
meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan;
- Faktor
sosial,
meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan bereaksi,
kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan;
- Faktor
utama dalam pekerjaan,
meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan
kesempatan untuk maju.
Ada dua faktor yang mempengaruhui kepuasan kerja, yaitu
faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaannya:
1. Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecerdasan
khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa
kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja.
2. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur
organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial,
kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja.
LOYALITAS
Loyalitas adalah salah satu hal yang tidak dapat dibeli dengan
uang. Loyalitas hanya bisa didapatkan, namun tidak bisa dibeli.
Mendapatkan loyalitas dari seseorang bukanlah sesuatu pekerjaan yang
mudah untuk dilakukan.
Loyalitas
didefinisikan sebagai kesetiaaan pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga
dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan
imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ perusahaan tempat dia
meletakan loyalitasnya.
Menurut
Aaker, ”Loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan
pada sebuah merek.” Aaker menambahkan, suatu cara langsung untuk menetapkan
loyalitas, terutama untuk perilaku kebiasaan (habitual behavior), adalah
memperhitungkan pola-pola pembelian aktual. Diantara ukuran-ukuran yang
digunakan adalah : laju pembelian ulang, persentase pembelian dan jumlah merek
yang dibeli.
Sedangkan
Menurut Lovelock, “Loyalitas sebagai kemauan pelanggan untuk terus mendukung
sebuah perusahaan dalam jangka panjang, membeli dan menggunakan produk dan
jasanya atas dasar rasa suka yang ekslusif dan secara sukarela merekomendasikan
produk perusahaan pada para kerabatnya.”
Dimensi loyalitas ada 4 yaitu : Transaction, Relationship,
Partnership dan Ownership.
Bahwasanya
ketika pelanggan loyal, maka tidak hanya mereka keinginan bertransaksi tetapi
juga berelasi, menjalin kerjasama bahkan mungkin ingin “memiliki”. Misalkan
dengan membeli saham/obligasi.
FAKTOR PENGARUH KEPUASAN KERJA
Menurut Muklisisn (2012) dalam kutipan Sutrisno, 2009: 82-84
mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah:
- Kesempatan
untuk maju
Dalam hal
ini, ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan
kemampuan selama kerja.
- Keamanan
kerja
Faktor ini
disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan. Keadaan yang aman
sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
- Gaji
Gaji lebih
banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan
kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
- Perusahaan
dan manajemen
Perusahaan
dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja
yang stabil.
- Pengawasan
Sekaligus
atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turnover.
- Faktor
Intrinsik dari pekerjaan
Atribut
yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar dan mudahnya
serta kebanggaan akan tugas dapat meningkatkan atau mengurangi kepuasan.
- Kondisi
kerja
Termasuk
di sini kondisi kerja tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir.
- Aspek
sosial dalam pekerjaan
Merupakan
salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang
menunjang puas atau tidak puas dalam bekerja.
- Komunikasi
Komunikasi
yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk
menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau
mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat
berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
- Fasilitas
Fasilitas
rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan
dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
ASPEK YANG TERKANDUNG DALAM
KEPUASAN KERJA
- Kerja yang secara mental menantang
Kebanyakan
Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk
menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini
membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang
menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi
dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan
akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
- Ganjaran yang pantas
Para karyawan
menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai
adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik didasarkan
pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu,
dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. tidak
semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih
kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan
yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja
yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan
kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah
persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan
praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh
karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat
dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan
dari pekerjaan mereka.
- Kondisi kerja yang mendukung
Karyawan peduli
akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan
mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai
keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu),
cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem
(terlalu banyak atau sedikit).
- Rekan kerja yang mendukung
Orang-orang
mendapatkan lebih daripada sekadar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam
kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh
karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat
menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga
merupakan determinan utama dari kepuasan.
- Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan
Pada hakikatnya
orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan
yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan
kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan
demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut,
dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk mencapai
kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
PENUTUP
Kepuasan kerja merupakan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu
manusia dihabiskan di tempat kerja. Bayak faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan
Bayak faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam
peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi
masing-masing karyawan.
Loyalitas adalah
salah satu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang. Loyalitas hanya bisa
didapatkan, namun tidak bisa dibeli.
Loyalitas didefinisikan sebagai kesetiaaan pada sesuatu dengan
rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak
perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/
perusahaan tempat dia meletakan loyalitasnya. Dimensi loyalitas ada 4 yaitu : Transaction, Relationship,
Partnership dan Ownership.
DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegara,
Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT Remaja Ros Dakarya.
Robins,
Stepent P. dan Timoty A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi.
Jakarta:Salemba Empat.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Riadi, M. September.2013
Pengertian dan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Dikutip dalam http://www.kajianpustaka.com/2013/09/
pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi-kepuasan-kerja.html.
0 komentar:
Posting Komentar