Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

RSS
Container Icon

Review Jurnal 2


A.   JUDUL
Health effects and wind turbines: A review of the literature
B.   PENULIS
Loren D Knopper dan Christopher A Ollson
C.   SUMBER
Knopper and Ollson Environmental Health 2011, 10:78
D.   ABSTRAKSI
Kekuatan angin adalah salah satu yang terdefinisi sebagai sumber energy terbarukan yang tidak berkontribusi untuk pemanasan global dan tanpa mengeluarkan emisi atau limbah berbahaya. Menggunakan kekuatan angin juga bisa hemat atau mengurangi pemborosan, seperti pada saat menggunakan bahan bakar fosil. Meskipun tenaga angin telah dimanfaatkan sebagai sumber listrik selama beberapa dekade, tetapi hanya negara tertentu saja yang sudah memanfaatkan kekuatan angin secara menyeluruh atau efisien. Kekuatan angin untuk proyek pembangkit listrik dapat menyebabkan dampak terhadap kesehatan manusia. Hal ini terkait dengan dua isu utama, yaitu : desain turbin angin dan infrastruktur.Desain turbin angin dan literature yang kurang dikelola bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Contohnya frekuensi  elektromagnetik dari jaringan transmisi, bayangan flicker dari baling-baling, dan turbin angin noise (yaitu, tingkat terdengar tinggi rendahnya frekuensi suara). Kebisingan dari turbin angin tersebut bisa menimbulkan gangguan tidur bahkan stress, jadi bisa dikatakan sebagai pemicu gangguan kesehatan.
Dibawah persetujuan peraturan energy terbarukan Ontario, jarak terbaik untuk turbin angina dengan pemukiman penduduk adalah 550m dengan frekuensi suara 40 dB. Terlepas dari itu, perdebatan masih berlangsung sehubungan dengan efek kesehatan dari literature dan desain turbin angin, khususnya dalam hal terdengar dan tak terdengar kebisingan
E.   TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui dampak dari turbin angin bagi kesehatan dan kegiatan lainnya jika penempatan, desain ataupun literaturnya tidak sesuai dengan semestinya. Dan memberikan saran ataupun kritik agar penyelenggaraan turbin angin sebagai sumber energy terbarukan yang ramah lingkungan tanpa emisi pemanasan global dan bisa menghemat bahan bakar fosil ini dapat terealisasikan dengan baik tanpa harus merugikan pihak manapun.
F.    METODE
Metode penulisan jurnal ini adalah dengan metode pengumpulan data secara non tes, yaitu dengan observasi, wawancara, dan dengan studi dokumenter (mengumpulkan data dari dokumen – dokumen yang sudah ada). Penulis terfokus akan literature dan desain turbin angin dengan dampak kesehatan manusia yang tinggal didekat turbin. Hal ini berkenaan dengan jarak, maupun desain atau literaturnya. 

G.  HASIL
Orang – orang yang tinggal didekat turbin mengatakan bahwa suara dari turbin angin ini hampir mencapai batas level suara atau frekuensi tertinggi yang dapat diterima manusia untuk jangka panjang. Mereka mengeluhkan banyak faktor karena literature turbin angin yang tidak pada tempatnya atau bisa dikatakan tidak sesuai. Kebisingan selalu mereka dapatkan setiap hari. Dan, hal itu selalu mengganggu setiap aktivitas mereka ketika mereka dirumah, contohnya mereka jadi sulit tidur karena frekuensi yang mereka terima lebih dari 40-50 dB. Dan, tekanan yang lebih dari 50 dB itu sangat mengganggu dan berisik. Oleh karena itu, para penduduk yang tinggal di dekat turbin akan mengalami gangguan kesehatan karena tidak cukup tidur misalnya, gangguan tidur, sakit kepala, tinnitus (dering di telinga), tekanan telinga, pusing, vertigo, mual, penglihatan kabur, takikardia (denyut jantung cepat), lekas marah, masalah dengan konsentrasi dan memori, dan timbul rasa panik berlebihan. Karena kebisingan turbin angin, mereka juga akan terganggu disaat mereka sedang menginginkan waktu sunyi, seperti melakukan pekerjaan kantor dirumah ataupun belajar.
Selain dari suara turbin angin, dampak visual sebenarnya lebih mengganggu karena ladang luas yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan domba atau hewan ternak lainnya, diubah menjadi lahan turbin angin dengan jumlah turbin yang sangat banyak dan dapat membuat mata bosan jika harus memandang terlalu lama. Hewan ternak yang berada didaerah turbin akan terganggu dengan kebisingan turbin angina tersebut, dan bisa mengalami stress, dan stress ini bisa menghambat proses perkembangbiakan hewan tersebut. Dan angin dari turbin tersebut bisa mengganggu spesies burung yang sedang terbang terganggu atau bahkan mati jika melewatinya.
Sebagian orang menganggap turbin angin adalah hal yang menjengkelkan, meskipun ada yang mengabaikan kebisingan turbin angin, tapi jumlah tersebut tidak sebanding daripada mereka yang mengeluhkannya. Setelah dilakukan survey, ternyata penduduk terganggu oleh kebisingan turbin angina dengan frekensi yang berbeda – beda. Ada yang terganggu pada frekuensi 40 dB, ada yang 4,5 dB dan ada yang tidak merasa terganggu sama sekali.
Keith et al. mengusulkan bahwa dalam pengaturan pedesaan yang tenang, tingkat suara yang diprediksi dari turbin angin seharusnya tidak melebihi 45 dB di lokasi reseptor sensitif (misalnya, tempat tinggal, rumah sakit, sekolah). Karena mengalami gangguan tidur karena kebisingan turbin angin tidak hanya menyebabkan gangguan kesehatan tetapi juga gangguan emosional atau psikis seseorang. Gangguan dari turbin angina yang tidak sesuai literature kota dan dengan desain yang kurang strategis ini tidak hanya karena kebisingan turbin angina, melainkan juga dari perilaku visual yang tampak. Contohnya, peternakan angin. Penulis terlihat menjelaskan secara detail tentang literatur dan desain yang tidak cocok bisa menimbulkan dampak yang tidak baik. Seperti penulis banyak menjelaskan tentang kebisingan turbin angina penyebab gangguan kesehatan karena kebisingannya yang tidak sesuai dengan literature kota.
Turbin angin didesain untuk tidak menimbulkan risiko. Penulis menyatakan bahwa Harding et al dan Smedley et al meneliti hubungan antara epilepsi fotosensitif dan pisau turbin angin flicker (juga dikenal sebagai bayangan flicker). Ini adalah peristiwa yang kebetulan, biasanya dimodelkan terjadi kurang dari 30 jam per tahun dari proyek turbin angin dan paling umum terjadi di senja dan fajar, ketika matahari berada di cakrawala. Kedua studi menunjukkan bahwa flicker dari turbin yang mengganggu atau memantulkan sinar matahari pada frekuensi lebih besar dari 3 Hz menimbulkan risiko potensial merangsang serangan fotosensitif di 1,7 orang per 100.000 popolasi penduduk. Untuk turbin dengan tiga bilah, ini diterjemahkan menjadi kecepatan maksimum putaran 60 rpm. Ini termasuk praktek normal untuk peternakan angin yang besar untuk frekuensi di bawah ambang batas ini. Meskipun bayangan flicker dari turbin angin adalah memimpin kemungkinan terjadinya fotosensitif epilepsi, tetapi hanya sedikit penelitian yang dilakukan untuk  orang-orang yang tinggal di dekat dengan turbin.
Penulis juga menyatakan bahwa telinga manusia merespon infrasonik Infrasonik ini diproduksi oleh proses fisiologis seperti respirasi, detak jantung dan batuk, serta sumber-sumber buatan manusia seperti sistem AC, beberapa proses kendaraan, dan industri turbin angin. Garam dan Hullar menyediakan data yang menunjukkan bahwa asumsi bahwa infrasonik disajikan pada amplitudo bawah dan apa yang terdengar tidak memiliki pengaruh pada telinga adalah keliru dan meringkas hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan respon fisiologis telinga manusia untuk frekuensi rendah noise (LFN) dan infrasonik. Pada frekuensi sangat rendah Sel-sel rambut luar (OHC) koklea dapat dirangsang oleh suara dalam kisaran tak terdengar. Garam dan Hullar berhipotesis bahwa "jika infrasonik mempengaruhi sel-sel dan struktur pada tingkat yang tidak dapat mendengar ini mengarah ke kemungkinan bahwa suara turbin angin bisa mempengaruhi fungsi atau menyebabkan sensasi asing ".
Studi ilmiah adalah salah satu cara untuk menyebarkan informasi tentang turbin angin dan efek kesehatan. Masyarakat umum tidak selalu memiliki akses ke jurnal ilmiah dan sering mendapatkan informasi mereka, dan membentuk opini, dari sumber yang kurang akuntabel. apa yang jelas adalah bahwa banyak situs telah dibangun oleh individu atau kelompok untuk mendukung atau menentang pengembangan proyek turbin angin, atau situs media melaporkan perdebatan.
Menurut penulis, Pada tahun 2007, Alves-Pereira dan Castelo Branco http://www.wind-watch.org/documents/industrial-wind-turbinesinfrasound-dan-vibro-akustik-penyakit VAD/ mengeluarkan press-release yang menunjukkan bahwa penelitian mereka menunjukkan yang tinggal di dekat turbin angin telah menyebabkan perkembangan penyakit vibro-akustik (VAD) di dekatnya rumah penghuni. Tampaknya bahwa penelitian ini hanya dipresentasikan pada konferensi, belum dipublikasikan dalam jurnal atau  kajian ilmiah. Selain itu, Alves-Pereira dan Castelo Branco tampaknya para peneliti utama yang mengumumkan VAD sebagai hipotesis Efek buruk dari Turbin angin yang tidak sesuai literaturnya.

H.   KESIMPULAN
Tenaga angin telah dimanfaatkan sebagai sumber Energi listrik di seluruh dunia. Debat yang berlangsung sehubungan dengan hubungan antara dilaporkannya efek kesehatan dan angin turbin, khususnya dalam hal terdengar dan tak terdengar kebisingan. Akibatnya, jarak kemunduran minimal telah didirikan di seluruh dunia untuk mengurangi atau menghindari potensi efek bagi orang-orang yang tinggal disekitar turbin angin.
Setelah dikaji oleh beberapa pihak dalam waktu yang cukup lama, terdapat beberapa hal yang memang menjadi kendala dalam pengalih fungsian dari energy fosil menjadi energy terbarukan, yaitu turbin angin ini. Hal – hal yang  ditimbulkan oleh pengadaan turbin angin ini menurut penulis, ada dampak yang baik dan ada pula dampak buruknya. Dampak baiknya adalah, dunia bisa menghemat keluaran energy fosil dengan memanfaatkan energy angin sebagai energy listrik terbarukan yang ramah lingkungan. Dan dampak buruknya, turbin angin mengakibatkan gangguan kesehatan dan mengganggu beberapa aktifitas kehidupan.
Hal ini terjadi karena literature atau desain dari turbin angin yang tidak sesuai atau tidak semestinya. Turbin angin yang jaraknya terlalu dekat dengan pemukiman penduduk bisa mengakibatkan hal – hal yang kurang baik, baik bagi kesehatan maupun kegiatan lainnya. Karena turbin angin yang berisik dan angin yang berasal dari turbin ini besar kekuatannya, hal ini bisa mengganggu tidur, ketenangan, dan burung yang terbang juga bisa mati.
Menurut penulis para instansi telah menghabiskan waktu berjam-jam di untuk memecahkan literature seperti apa yang tepat agar tidak mengganggu penduduk disekitarnya. Dan mereka pun turut mencari solusi bagaimana agar turbin angin tersebut tidak menimbulkan dampak yang terlalu signifikan dalam kesehatan dan aktifitas kehidupan lainnya.
I.      SARAN
Sebaiknya untuk selanjutnya, penulisan lebih spesifik dan tidak terlalu berbelit apalagi dalam ruang lingkup yang sama, karena hal ini bisa mengakibatkan para pembaca menjadi lebih sulit untuk memahami maksud dari sang penulis. Dan dibutuhkan beberapa sumber yang memang sudah melakukan penelitian dalam solusi masalah tersebut. Jadi akhir dari permasalahan yang dibahas sebelumnya tidak rancu dalam pemecahan masalah.

Reference : Knopper and Ollson Environmental Health (http://www.ehjournal.net/content/10/1/78)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar