Oleh: Puspita Eka Rohmah
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL
Berdasarkan PP no. 27 tahun 1999, definisi AMDAL ialah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dokumen AMDAL terdiri dari beberapa bagian:
- Dokumen kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL)
- Dokumen analisis dampak lingkungan
- Dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL)
- Dokumen rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL)
Penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup merupakan salah satu kunci penting untuk kepentingan program kelestarian lingkungan hidup. Oleh karenanya, kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup yang menyangkut pekerjaan penyusunan dokumen AMDAL menjadi pekerjaan yang bersifat professional dan merupakan langkah yang strategis. Upaya ini dilakukan dengan melakukan sertifikasi kompetensi bagi Ketua dan Anggota Tim Penyusun dokumen AMDAL.
Prosedur AMDAL
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
2. Proses pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
3. Proses pelingkupan (scoping)
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL Setelah KA-ANDAL selesai disusun
pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan
Penyusun dokumen AMDAL adalah orang yang memiliki kompetensi pada kualifikasi tertentu dan bekerja di bidang penyusunan dokumen AMDAL.
Beberapa hal penting dalam penyusunan Amdal :
1
|
Dokumen Amdal yang diajukan kepada Komisi Penilai AMDAL wajib disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan.
| |
2.
|
Dalam menyusun dokumen AMDAL, pemrakarsa dapat menyusun sendiri atau meminta bantuan pihak lain, baik itu sebagai penyusun perorangan atau yang tergabung dalam lembaga jasa penyusunan dokumen AMDAL
| |
3.
|
Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal, paling sedikit 3 (tiga) orang penyusun dokumen AMDAL yang telah memiliki sertifikat kompetensi, terdiri dari 1 (satu) orang dengan kualifikasi sebagai ketua tim dan 2 (dua) orang dengan kualifikasi sebagai anggota tim.
| |
4.
|
Komisi Penilai AMDAL wajib menolak pengajuan dokumen AMDAL yang penyusunnya tidak memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
| |
5.
|
Lembaga penyedia jasa penyusunan AMDAL wajib berbadan hukum dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup.
| |
6.
|
Dokumen AMDAL wajib disusun setelah rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan mendapatkan izin lokasi, sebelum kegiatan prakonstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
| |
7.
|
Sebelum Dokumen AMDAL disusun, pemrakarsa wajib melakukan sosialisasi kepada masyarakat peduli, pemerhati dan yang terkena dampak.
| |
8.
|
Sosialisasi dapat dilakukan melalui media massa, papan pengumuman pada lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, papan pengumuman di wilayah pemerintah setempat dan melakukan konsultasi publik kepada masyarakat terkena dampak.
|
Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL
Siapa pihak-pihak terkait dalam penyusunan AMDAL?
1. Pemrakarsa
Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha/kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusunkan dokumen AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL harus telah memiliki sertifikat Penyusun AMDAL dan ahli di bidangnya.
2. Komisi penilai
Komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL.
3. Masyarakat yang berkepentingan
Masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan seperti kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya. Masyarakat berkepentingan dalam proses AMDAL dapat dibedakan menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.
Lemon Obat Tradisional
Lemon adalah sejenis jeruk yang buahnya biasa
dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia. Pohon yang
berukuran sedang ini (dapat mencapai kira – kira 6m) tumbuh didaerah yang
beriklim tropis dan subtropis serta tidak tahan akan cuaca dingin. Atau
beriklim kering dengan musim dingin yang relative hangat. Suhu ideal untuk
tumbuhan lemon ini adalah sekitar 15-30 oC (60-85 oF).
Lemon dalam kehidupan sehari – hari biasanya
digunakan sebagai bahan pelengkap dalam beberapa sajian makanan, seperti
dijadikan sebagai campuran dalam kuah sop, dijadikan sebagai jus lemon yang
segar, sebagai perisa makanan ataupun minuman, bahan campuran untuk produk
kimia seperti sabun mandi, sabun cuci piring dan detergen pakaian, untuk
mencuci buah dan sayuran, atau bahkan lemon biasanya digunakan untuk mencuci
ikan agar bau amis pada ikan hilang.
Sebenarnya, lemon mengandung banyak zat,
khususnya asam sitrat, kalsium, magnesium, Vitamin C, bioflavonoid, pectin dan
limonin yang berefek pada kekebalan tubuh dan anti infeksi. Kandungan pectin
pada lemon juga berguna untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi. Sedangkan
Asam sitrat yang terkandung dalam lemon difungsikan untuk campuran bahan
pembuatan sabun, detergen dan pewangi.
Nah, selain manfaat tersebut diatas, Lemon juga telah terbukti
khasiatnya sebagai obat tradisional.
PENGUKURAN KERJA DENGAN BALANCE SCORECARD
Oleh : Puspita Eka Rohmah
Source : http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/balanced-scorecard-definisi-konsep-dan.html
PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE JAM HENTI
Oleh : Puspita Eka Rohmah
Source : http://www.scribd.com/doc/186888640/Jurnal-Pengukuran-Kerja-Metode-Jam-Henti
ANALISIS PENGUKURAN KERJA
ANALISIS PENGUKURAN KERJA
Oleh : PUSPITA EKA ROHMAH
ABSTRAK
Kerja
merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, yang sengaja
dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juga di artikan sebagai
pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai
tujuan tertentu. Tujuan kerja adalah untuk hidup. Dengan demikian, mereka yang
menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan hidup,
berarti bekerja.
Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas
untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator yang memiliki
skill rata-rata dan terlatih baik dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja
dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. Tujuan pokok dari aktivitas ini, berkaitan erat dengan usaha
menetapkan waktu standar.
Kata Kunci : Kerja, Pengukuran Kerja
PENGUKURAN KERJA FISIK MANUSIA DENGAN PENDEKATAN BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI
ABSTRAK
Biomekanika
merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi hasil ergonomi.
Yaitu penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau
daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta
peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika
melakukan aktivitas kerja tersebut.
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas
aspek-aspek mekanika dari gerakan - gerakan tubuh manusia. Biomekanika
adalah kombinasi antara keilmuwan mekanika, antropometri dan dasar ilmu
kedokteran. Biomekanika
adalah suatu ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan konsep keteknikan
untuk mempelajari gerakan yang dialami oleh beberapa segmen tubuh dan gaya-gaya
yang terjadi pada bagian tubuh tersebut selama aktivitas normal.
PENDAHULUAN
Konsep
keteknikan untuk mempelajari gerakan yang dialami oleh beberapa segmen tubuh
dan gaya-gaya yang terjadi pada bagian tubuh tersebut selama aktivitas normal.
Biomekanika dapat diterapkan pada:
- Merancang
kembali pekerjaan yang sudah ada.
- Mengevaluasi
pekerjaan.
- Penyaringan
pegawai.
- Tugas-tugas
penanganan manual.
Tujuan
mempelajari ilmu biomekanika antara lain:
- Untuk
menjelaskan tiap komponen dari seluruh sistem tubuh dan interaksinya.
- Untuk
mensimulasikan kondisi berbahaya, sulit untuk diukur atau waktu dan biaya
yang dikeluarkan untuk melakukan sebuah pekerjaan.
- Untuk
memperkirakan resiko yang mungkin muncul dari sebuah pekerjaan dan
memperkirakan beban maksimal yang aman untuk diangkat.
BAB 1 PENDAHULUAN
ANALISA PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lingkungan kerja merupakan suatu faktor yang secara
tidak langsung mempengaruhi kinerja pegawai. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa
aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan
kerja mempunyai pengaruh
langsung terhadap pegawai dalam menyelesaikan tanggung jawab kepada organisasi. Jika pegawai menyenangi
lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat
kerjanya untuk melakukan aktivitas dan menyelsaikan tugas – tugasnya.
Lingkungan
kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat
dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama.
Menurut
Bambang (1991:122), lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Seorang pegawai yang bekerja di
lingkungan kerja yang mendukung dia untuk bekerja
secara optimal akan menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika seorang
pegawai bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak memadai dan tidak mendukung
untuk bekerja secara optimal akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi
malas, cepat lelah sehingga kinerja pegawai tersebut akan rendah.
Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar
pegawai pada saat bekerja,
baik berbentuk fisik atau non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja.
Lingkungan
kerja bermanfaat untuk menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan
prestasi kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja
dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat terselesaikan dengan
tepat, yang artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan
dalam skala waktu yagn ditentukan.
10 Judul Skripsi dan Artikel Ilmiah
1. Analisa Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.X
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Guru dan Karyawan pada Unit SMP Yayasan Pendidikan Dharma Putra
3.Analisa Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan
4. Analisis Keluhan Kelelahan Aktivitas pada Pengendara Motor dengan Menggunakan Metode Subjective Self Rating Test (studi kasus : Mahasiswa Universitas Mercu Buana)
5. Analisis Beban Kerja Karyawan di PT DID Berdasarkan Pada Job Description
6. Analisis Intensitas Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stress Kerja Area Permesinan Seksi Pallet PT. Indah Kiat
7. Analisa Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Hubungan Kerja, Kondisi dan Situasi Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan PT PGN (Persero) Tbk Area BANTEN
8. Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Divisi Klaim PT AJC
9. Analisis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja Pada Pekerja di PT. Flambindo Cortama Tangerang
10. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi CV. Delta Abadi
RSK Daftar Pustaka
Analisis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja Pada Pekerja di PT. Flambindo Cortama Tangerang
Disusun Oleh:
Nama : Ratno Adi
Nim :41611110075
Jurusan : Teknik Industri
DAFTAR PUSTAKA
Alkamil Irfan (2011). Bahaya Kerja Larut dan Shift Malam Bagi Tubuh.
http://irfanalkamil.wordpress.com/2011/01/16/bahaya-kerja-larut-dan-shift-malam-bagi-tubuh/
Antara, News (2010). Angka Kecelakaan Kerja Tahun Turun.
http://apindo.or.id/index.php/berita-a-artikel/klipping/371-angka-kecelakaan-kerja-%20ahun-2010-turun.
Aschoff J, Hoffman K, dan Pohl H. (1975). Re-entrainment of Circadion Rhythms
After Phase-shift of the Zeitgeber. Chronobiologia. 2:23-78.
As'ad, M. (1987). Hubungan Faktor Umur, Pendidikan, Masa Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja pada Petugas Dinas Luar Asuransi.
Penelitian Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta
Depdikbud. (1996). Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Pusat Kesegaran
Jasmani dan Rekreasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Guyton. (1990), Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III. EGC.
Jakarta
Josling, Leanne (2005). Shift Work and Ill Health. World Socialist
Website :
http://www.wsws.org/articles/1999/sep1999/shift-s06 pm.shtml.
Accessed: May 18, 2005.
Kuswadji,S. (1997). Pengaturan Tidur Pekerja Shift. Cermin Dunia Kedokteran
No.116/1997, 48 - 52. Jakarta
Kantor Hukum (2010). Risiko di Balik Pekerjaan yang Menuntut Banyak Berdiri.
http://www.kantorhukum-lhs.com/2.php?id=Risiko-di-Balik-Pekerjaan-yang-Menuntut-Banyak-Berdiri
Suma'mur, P.K. (1993). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.
Haji
Masagung. Jakarta.
Tarwaka (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas.
Ed 1, Cet 1. UNIBA PRESS. Surakarta
SARAN dan KRITIK
SARAN
Menurut pendapat saya, penulisan daftar pustaka yang ada didalam skripsi ini masih ada kesalahan - kesalahan yang dilakukan penulis. Meskipun kesalahan hanya terletak pada penempatan titik atau koma, tetapi tetap saja dinyatakan salah. Dan pada skripsi ini terdapat kesalahan yaitu pada sumber atau referensi yang di dapat penulis dari website di internet. Menurut panduan menulis daftar pustaka yang saya baca, jika ingin menuliskan sumber referensi pada daftar pustaka yang didapat dari internet, harus disertakan juga tanggal, bulan dan tahun diterbitkannya data tersebut. Karena daftar pustaka yang dinyatakan layak sebagai bahan referensi adalah maksimal 5 tahun.
Dan pada daftar pustaka yang diambil dan dikutip dari"Produktivitas Kerja pada Petugas Dinas Luar Asuransi. Penelitian Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta" tidak dicantumkan nama penulis ataupun tahun diterbitkannya referensi tersebut.
KRITIK
Sebaiknya sebelum menuliskan referensi yang telah dikutip sebelumnya ke dalam daftar pustaka, sebaiknya pelajari dahulu panduan menulis daftar pustaka, pahami langkah - langkah dan tata cara penulisannya. Sehungga tidak mengalami kesalahan saat membuat referensi sumber dalam sebuah daftar pustaka.
RSK Skripsi 2
Analisa
Pengendalian Kualitas pada Proses Produksi Housing di PT.XYZ
Disusun Oleh
Nama :
Dasep Jamaludin
Nim
: 41608120039
Jurusan :
Teknik Industri
Ringkasan
Skripsi
ini membahas tentang PT. XYZ yaitu sebuah PT. Sparepart Elektronik. Penulis
menjabarkan tentang Proses Produksi ternyata sangat berpengaruh pada
pengendalian kualitas dari suatu produk. Penulis menjabarkan faktor - faktor
penting yang harus lebih diperhatikan dalam suatu proses produksi agar kualitas
yang dihasilkan tetap bagus dengan mengesampingkan hal yang dirasa kurang
berpengaruh terhadap proses produksi. Didalam suatu proses produksi, terlebih
lagi jika ingin memaksimalkan kualitas suatu produk maka harus ada langkah -
langkah yang harus ditempuh didalam suatu proses produksi. Tujuan dari
penulisan skripsi ini adalah untuk mencari penyebab cacat produk yang
seringkali terjadi pada saat proses produksi. skripsi ini juga ditujukan untuk
menentukan faktor mana yang paling dominan untuk diprioritaskan dalam
pengontrolan dan menentukan tindakan perbaikan apa yang harus dilakukan
terhadap faktor penyebab masalah.
Saran
Pemaparan
materi dan sistematika penulisan dalam skripsi ini sudah sangat baik. didalam
skripsi ini juga sudah dilengkapi dengan tabel dan grafik yang sangat membantu
dalam keakuratan isi skripsi. penulisan dan pemaparannya pun cukup jelas namun
akan lebih baik jika penjabarannya ditulis dengan bahasa yang tertuu pada satu
arah dan tidak ditulis secara berulang karena akan menimbulkan kesan pleonasme
pada isi skripsi.
Kritik
Sebaiknya
landasan teori yang digunakan tidak perlu melebar dan membahas hal yang tidak diperlukan
didalam sebuah skripsi. karena akan menimbulkan kesan yang rancu dengan topik
skripsi yang dituju.
RSK Skripsi 1
Analisa Penerapan Sistem Managemen OHSAS 18001 : 2007 Di PT.XYZ Serta Pengaruhnya pada Produktivitas Karyawan.
Disusun Oleh:
Nama : Ermanda
Nim : 41611110088)
Fakultas : Teknik Industri
Ringkasan
Skripsi ini membahas tentang bagaimana pengaruh OHSAS 18001 : 2007 sangat berpengaruh bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini dibuktikan dari saat dimulainya penerapan OHSAS 18001 : 2007 terlihat bahwa produktivitas karyawan mengalami kenaikan dari 5,9 juta/orang pada tahun 2007 menjadi 11,1 juta/orang atau mengalami kenaikan sebesar 88% di tahun 2008 dan menjadi 20,6 atau sebanyak 86% ditahun 2009 di PT.XYZ. Dari hasil analisa produktivitas kerja setelah ada System Management OHSAS 18801 : 2007 ada pengaruhnya dan cukup besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Pembangunan dan sistem produksi di Indonesia banyak yang mengalami cidera dan perlunya Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) yang terdapat dalam OHSAS 18001 : 2007 ini. Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa penerapan system management OHSAS 18001 : 2007 yang dinilai mampu meningkatkan produktivitas karyawan dan memperoleh manfaat penelitian yaitu memberikan gambaran tentang pentingnya penerapan sistem management OHSAS 18001 : 2007 dalam meningkatkan produktivitas terutama produktivitas karyawan.
Saran
Susunan dan cara penulisan yang terdapat didalam skripsi ini sudah tersusun secara rapi. Pembahasan yang terdapat didalamnya pun dilihat dari awal sampai akhir penulisan cukup mudah untuk dimengerti. Pembahasan yang dibahas juga terfokus pada tema dan judul skripsi, tidak melebar ke hal - hal yang dianggap tidak penting.tetapi, saran dari saya sebaiknya penulisan point / point lebih dijelaskan secara detail sehingga tidak mengalami kesalahpahaman bagi si pembaca. Dan tidak menimbulkan makna yang berbeda antara si pembaca dengan si penulis
Kritik
Menurut saya didalam penulisan Skripsi ini masih ada kesalahan pada penulisan, yaitu kata yang masih salah tulis, baik itu yang terdapat didalam judul skripsi maupun isi skripsi dan masih ada beberapa kata dan bahasa yang menurut saya belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
VARIASI ALTERNATIF BAHAN BAKU KERTAS RAMAH LINGKUNGAN
Pengertian Kertas dan Pulp
Siapa yang
tidak butuh kertas? Pastinya tidak ada orang yang tidak menggunakan kertas.
Kertas sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam skala kecil
maupun besar. Kertas adalah barang yang berwujud lembaran-lembaran tipis yang
dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp yang telah mengalami
pengerjaan pengeringan, ditambah beberapa bahan tambahan yang saling menempel
dan saling menjalin, serat yang digunakan biasanya berupa serat alam yang
mengandung selulosa dan hemiselulosa. Pulp
adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu)
melalui berbagai proses pembuatannya ( mekanis, semikimia, kimia). Pulp terdiri
dari serat - serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas.
Secara umum,
kertas dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kertas budaya dan kertas industri.
Yang termasuk kertas budaya adalah kertas-kertas cetak dan kertas tulis,
diantaranya adalah kertas kitab, buku, koran dan kertas amplop. Sedangkan yang
termasuk kertas industri adalah kertas kantong kertas minyak, pembungkus buah-buahan,
kertas bangunan, kertas isolasi elektris, karton dan pembungkus sayur-sayuran.
Kertas
dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak
kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih
(tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya
kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan
arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa
dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar.
Tetapi bahan
baku dari kertas yaitu kayu, jika digunakan secara terus menerus bisa
menyebabkan jumlah kayu di Bumi semakin menipis. Salah satu pabrik di kawasan
Blabak, Magelang yaitu Pabrik PT. Kertas Blabak telah berdiri sebuah pabrik
kertas yang ramah lingkungan. Pabrik ini menggunakan kertas bekas sebagai bahan
bakunya. Bahan baku tersebut didapatkan dari beberapa daerah seperti di Solo,
Jawa Tengah. Pabrik ini tidak hanya menggunakan bahan baku yang menghemat
pengeluaran pasokan kayu sebagai bahan bakunya. Tetapi, pabrik ini juga
mempunyai IPAL sendiri yang mengontrol jumlah limbah air dari proses pembuatan
kertas bekas menjadi kertas layak pakai kembali.
Nah, dari
berdirinya pabrik tersebut, kita bisa mendapat inspirasi bahwa kita tidak hanya
terpaku pada satu bahan dasar untuk mendapatkan keuntungan, bahkan dengan bahan
baku alami yang lainya, setidaknya kita bisa menghemat kayu dunia, khususnya di
Indonesia.
Berikut adalah beberapa variasi atau bahan alami lainnya yang bisa
dijadikan bahan baku kertas :
1. Kertas dari Eceng Gondok (Eichornia crassipes ) dan Daun Nanas
Eceng
gondok (Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Perkembangbiakan
eceng gondok sangat tinggi dan cepat sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai
gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah
menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Perkembangan tumbuhan air
enceng gondok di perairan sangat pesat. Sekilas tanaman enceng gondok tidak
berguna.
Bagi
masyarakat di sekitar pinggiran sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit
yang hanya mengotori sungai dan dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau
meluap karena enceng gondok terlalu banyak. Bagi masyarakat yang tinggal di
pinggiran danau, eceng gondok hanya dianggap sebagai tanaman pengganggu yang
menghalangi transportasi di danau tersebut dan menyebabkan danau menjadi kotor.
Kenyataan tersebut menyebabkan eceng gondok dianggap sebagai tanaman penggangu,
tetapi bila kita jeli mencari peluang, tanaman eceng gondok akan sangat
bermanfaat dan dapat memberikan peluang usaha sebagai bahan dasar Kertas.
Begitu
juga daun nanas yang merupakan salah satu alternatif tanaman penghasil serat
yang selama ini hanya dimanfaatkan buahnya saja sebagai sumber bahan pangan,
sedangkan daun nanas sendiri tidak dimanfaatkan sehingga menjadi limbah yang
sebenarnya berpotensi. Di Indonesia tanaman nanas sudah banyak
dibudidayakan, terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Tanaman nanas akan
dibongkar setelah dua atau tiga kali panen untuk diganti dengan tanaman baru,
oleh karena itu limbah daun nanas terus berkesinambungan sehingga cukup
potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuat kertas yang dapat
memberikan nilai tambah.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah Daun nanas,
Eceng gondok, air bersih, soda api (NaOH) dan Ca(ClO)2.
Alat-alat utama yang digunakan terdiri
dari Drum kapasitas 20 Liter, Ember plastic, Blender, Gunting, Neraca digital,
Mistar, Mikrometer Skrup, Tearing Strength Test, Tensile Strength Test.
Cara Kerja
Pada percobaan awal dilakukan pembuatan pulp daun nanas dan pulp eceng
gondok, drum dengan kapasitas 20 liter diisi air sebanyak 15 liter, ke dalamnya
dilarutkan 225 gram NaOH (soda api). Kemudian 1,5 kg tangkai eceng gondok
kering dan daun nanas kering dimasukkan ke dalam drum yang sudah berisi larutan
soda api. Proses pulping/pemasakan dilakukan pada suhu air mendidih
selama 1,5 jam, setelah 1,5 jam akan didapat eceng gondok atau daun nanas dalam
bentuk bubur yang menyatu dengan air. Lalu dicuci dan dilakukan proses Bleching.
pembuatan pulp daun nanas dan eceng gondok ini dilakukan secara terpisah, dan
bubur kertas dikeringkan dengan panas matahari.
Setelah
pulp daun nanas dan eceng gondok kering, maka dilakukan pencampuran, dengan
komposisi perbandingan persen berat pulp daun nanas dan pulp eceng gondok
(100:0)%, (80:20)% (60:40)% (40:60)% (20:80)% (0:100)%. Pulp eceng gondok dan
daun nanas yang telah dicampurkan direndam dengan air selama 24 jam, lalu
diblender dan dicetak dengan ukuran cetakan 30x15 cm. dan dikeringkan dengan
matahari selama 1 jam.
2.
Batang
Pisang Sebagai Bahan Dasar Kertas Daur Ulang
Batang
pisang juga dapat di olah menjadi kertas, yaitu setelah mengalami proses
pengeringan dan pengolahan lebih lanjut. Proses pembuatan kertas dari bahan
batang pisang pertama – tama yang harus dilakukan adalah, batang pisang tadi
dipotong kecil- kecil dengan ukuran berkisar 25 cm, lalu di jemur di bawah
terik matahari hingga kering. Setelah batang pisang tadi kering proses
berikutnya adalah dengan cara direbus sampai menjadi lunak, namun pada saat
proses perebusan sebaiknya di tambah dengan formalin atau kostik soda maksudnya
adalah di samping untuk mempercepat proses pelunaan juga untuk menghilangkan
getah-getah yang masih menempel pada batang pisang tadi, pada proses berikutnya
batang pisang yang sudah lunak tadi disaring dan dibersihkan dari zat-zat kimia
tadi baru kemudian di buat bubur ( pulp) dengan cara di blender. Baru kemudian
dicetak menjadi lembaran – lembaran kertas.
3.
Kertas
dari Kulit Singkong
Kulit
singkong yang sudah di cuci diblender bersama lem. Lem ini untuk merekatkan
bahannya. Setelah halus, bubur kulit singkong itu lalu dicetak di atas kain yang
telah dilengkapi screen dan rakel. Bubur
yang diletakkan di atas kain dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah kering,
barulah dicabut dari kain dan kertas sudah dapat digunakan. Jika cuaca cerah,
pengolahan kertas menggunakan kulit singkong tersebut biasanya hanya
membutuhkan waktu satu hingga dua jam saja. Cara yang sama juga dilakukan untuk
bahan baku limbah kertas. Kertas dari kulit singkong ini bisa dikatakan sangat
ramah lingkungan. Karena bahan baku utamanya adalah limbah. Untuk mewarnai
kertas pun, bisa menggunakan bahan alami. Misalnya, menggunakan kunyit untuk
warna kuning dan pandan agar warna kertas menjadi hijau.
Nah, dari beberapa alternative
kertas ramah lingkungan tersebut, kita bisa memilih untuk mengembangkannya
menjadi suatu perusahaan besar yang akan membawa keuntungan tanpa merugikan
bumi dan tanpa harus takut kehilangan bahan baku kayu.
References
:
Langganan:
Postingan (Atom)